Kasus Covid 19 di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. Kasus positif per 1 Februari 2022, telah mencapai 16.000 kasus per hari dan pada 2 Februari kembali kenaikan sebanyak 17.895 kasus. Jumlah ini lebih tinggi daripada penambahan harian pada gelombang pertama di bulan Desember 2020 lalu.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, sebelumnya positivity rate harian sempat konsisten di angka 0 2%. Namun dengan adanya kenaikan saat ini, berdampak pada positivity rate harian pada pemeriksaan antigen dan PCR yang mencapai 6%. Jumlah tersebut telah berada di atas standar World Health Organization (WHO).
"Tentunya kenaikan kasus positif ini sudah seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua untuk kembali merefleksikan kedisiplinan kita terhadap protokol kesehatan," kata Wiku dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (2/2/2022). Kenaikan pada bed of ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur juga mulai terlihat seiring dengan kenaikan kasus positif. Wiku mengatakan, rata rata BOR di RS rujukan tingkat nasional sebesar 13,89%, dengan DKI Jakarta penyumbang tertinggi mencapai 52%, disusul Banten 22%, dan Jawa Barat 16%.
Namun kabar baiknya, 30 provinsi lainnya di Indonesia mampu mempertahankan BOR di bawah 10%. Terkait BOR ini, Pemerintah mengantisipasi lonjakan pasien yang membutuhkan perawatan rumah sakit dengan meningkatkan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid 19 hingga mencapai total 10.996 TT di ruang Isolasi dan ICU RS rujukan. Angka ini juga masih dapat dioptimalkan dengan mengkonversi hingga 40% apabila kebutuhannya bertambah di kemudian hari.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesembuhan dengan mencukupi ketersediaan tempat isolasi maupun karantina pasien positif akibat transmisi lokal maupun Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kondisi saat ini, total ada sebanyak 7.894 tempat tidur (TT) di Wisma Atlet Kemayoran untuk PPLN gejala ringan dan sedang. Kemudian 5.796 TT di Wisma Atlet Pademangan dan 1.566 TT di Rusun Penggilingan untuk PPLN tanpa gejala.
Serta total 444 TT di 6 RS Rujukan untuk PPLN gejala berat, total 663 TT di 6 Hotel dan Tempat Isolasi terpusat untuk PPLN tanpa gejala dan gejala ringan, serta total lebih dari 76 ribu tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia.